IPS SEJARAH 8 SMP
KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BANGSA EROPA
1.
Kolonialisme
adalah suatu sistem dimana suatu negara menguasai negara lain, tetapi masih
tetap berhubungan dengan negara asal.
2.
Imperialisme
adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain.
3.
Kultur
stelsel adalah kewajiban bagi para petani untuk menanam tanaman ekspor.
4.
Tanaman
yang diekspor saat itu adalah teh, kopi, gula, dan kina.
5.
Kultur stelsel biasanya disebut sistem tanam
paksa yang dicetuskan oleh Van den
Bosch.
6.
Penyebab
munculnya kultur stelsel
a.
Belanda mengalami kekosongan kas akibat
peperangan di Eropa
b.
Banyak perlawanan rakyat terhadap pemerintah
kolonial, membuat pendapatan berkurang
7.
Aturan
kultur stelsel:
a.
Seperlima lahan harus ditanami tanaman ekspor
b.
Lahan yang ditanami tanaman ekspor dibebaskan
dari pajak
c.
Kelebihan panen akan dikembalikan untuk rakyat
d.
Bagi rakyat yang tidak memiliki lahan, harus
bekerja di perkebunan milik pemerintah
8.
Dampak
positif kultur stelsel
a.
Rakyat Indonesia mengenal tanaman yang bernilai
ekspor
b.
Rakyat Indonesia mengenal sistem industrilisasi
hasil perkebunan
9.
Dampak
negatif kultur stelsel
a.
Munculnya perbudakan karena kerja paksa lebih
dari 66 hari tanpa digaji
b.
Timbul masalah kelaparan karena lahan tanaman
pangan berubah menjadi lahan tanaman ekspor
10.
Kekuasaan Belanda dibawah Gubernur Jendral Mas Galak sebutan untuk Herman William Deandels.
11.
Hindia Belanda setelah kehancuran VOC:
a.
VOC dinyatakan bangkrut pada tahun 1799 dan
dinyatakan untuk dibubarkan
b.
Seluruh aset VOC yang ada di Hindia Belanda
diambil oleh penguasa Belanda yang berasal dari Prancis, yaitu Napoleon pada
1806.
c.
Aset VOC yang disita berupa emas, uang, saham,
perkebunan, bangunan, perhiasan, budak, dan poselen (keramik).
12.
Latar
belakang kedatangan Deandles ke Indonesia adalah untuk melaksanakan tugas sebagai perwakilan Loius Napoleon yang
berkuasa di Belanda.
13.
Tugas utama Deandles adalah mempertahankan
Jawa dari serangan Inggris yang pada saat itu sudah menguasai dan menempatkan
pasukan di Sumatra.
14.
Kebijakan
Deandles untuk mempertahankan Pulau Jawa:
a.
Membangun jalan dari Anyer sampai Panarukan
b.
Membangun armada militer yang kuat
c.
Membangun struktur pemerintahan
d.
Membangun pabrik senjata di Surabaya
e.
Membangun benteng pertahanan
15.
Cara Deandles untuk mendapatkan biaya untuk
mempertahankan Pulau Jawa adalah menggalakkan penyerahan hasil bumi.
16.
Cara Deandles
untuk mencegah korupsi:
a.
Menjadikan bangsawan sebagai pegawai pemerintah
b.
Melarang pegawai negeri berdagang
c.
Membatasi upacara adat raja-raja di Jawa karena
memakan banyak biaya
d.
Membagi pengawasan wilayah dengan cara membagi
Pulau Jawa menjadi 9 karisedenan
17.
Kebijakan ekonomi Deandles
a.
Congtingenten:
membayar pajak dengan penyerahan hasil bumi
b.
Verpichte
leveranties: kewajiban menjual hasil bumi hanya kepada pemerintah Hindia
Belanda dengan harga yang telah ditetapkan
c.
Prenger
stelsel: kewajiban rakyat Priangan untuk menanam kopi
d.
Melakukan penjualan tanah rakyat kepada pihak
swasta (asing)
e.
Mengadaptasi dari kebijakan VOC
18.
Akhir
kekuasaan Deandles
a.
Setiap kediktatoran Deandles mengundang reaksi
keras dari Belanda dan pada tahun 1811 Deandles dipanggil ke Belanda
b.
Pengganti Deandles adalah Jan Willem Janssen,
namun ia gagal mempertahankan Jawa dari serangan Inggris dan dimulailah
kekuasaan Inggris di Indonesia.
19.
Kekuasaan Inggris di Indonesia dimulai sejak
tahun 1811 setelah Inggris melakukan serangan darat dan laut atas wilayah
kekuasaan Belanda di Pulau Jawa.
20.
Akibat serangan tersebut, Belanda-Prancis
menyerah tanpa syarat dan menandatangani Perjanjian Tuntang pada 11 September
1811.
21.
Isi
Perjanjian Tuntang:
a.
Seluruh kekuatan militer yang berada di Asia
Tenggara harus diserahkan kepada Inggris
b.
Hutang pemerintah Belanda tidak diakui
pemerintah Inggris
c.
Pulau Jawa, Madura, dan semua pangkalan Belnda
di luar Jawa menjadi milik Inggris.
22.
Latar
belakang kedatangan Raffles ke Indonesia adalah EIC (kongsi
dagang Inggris) melalui Lord Minto menunjuk Sir Thomas Stamford Raffles
(1811-1813) sebagai gubernur jendral di Indonesia.
23.
Kebijakan
Raffles di Indonesia
a.
Membagi pulau Jawa menjadi 16 daerah karisedenan
b.
Menghapus kerja rodi
c.
Menjadikan bupati sebagai pegawai negara
d.
Mengenalkan sistem sewa tanah
e.
Kebijakan ekonomi liberal
f.
Membentuk lembaga peradilan di setiap
karisedenan
24.
Kontribusi
Raffles pada ilmu pengetahuan:
a.
Menyelidiki peninggalan sejarah kuno, seperti
Candi Borobudur
b.
Meneliti dan mempublikasikan penemuan bunga
bangkai yang diberi nama Rafflesia Arnoldi
c.
Meneliti dan mempublikasikan budaya Jawa yang
ditulis dalam buku History of Java
d.
Membentuk lembaga kebudayaan Betawi
e.
Mendirikan Kebun Raya Bogor
25.
Penyebab
kegagalan sistem sewa tanah:
a.
Bupati tetap memungut pajak
b.
Penduduk desa belum mengenal sistem ekonomi uang
c.
Kesulitan menentukan luas tanah dan besaran
pajak
26.
Berakhirnya pemerintahan Raffles di Indonesia ditandai
dengan adanya Convention of London pada tahun 1824.
27.
Perjanjian tersebut ditandatangani oleh
wakil-wakil Belanda dan Inggris
28.
Raffles digantikan oleh John Fendal
29.
Inggris secara resmi mengakhiri kekuasaannya
tahun 1816 dan Indonesia kembali ke tangan Belanda.
30.
Isi
Convention of London
a.
Indonesia dikembalikan kepada Belanda, sedangkan
Inggris mendapatkan Malaya
b.
Jajahan Belanda seperti Sailan, Kaap Koloni, dan
Guyana tetap di tangan Inggris
c.
Chocain (Pulau Malabar) diambil oleh Inggris dan
Bangka diserahkan kepada Belanda
31.
Kesimpulannya, tidak benar Indonesia dijajah
Belanda selama 350 tahun. Yang benar adalah, Belanda memerlukan waktu
300 tahun untuk menguasai seluruh Nusantara
No comments:
Post a Comment